TUBUH
ini Kau titipkan kepada hamba dengan penuh keleluasaan tanpa Kau
batasi. Tubuh ini terkadang digunakan oleh hambamu ini, sering kali
untuk melakukan melalaikan perintahMu. Tanpa pernah ada rasa ketakutan
akan dipertanggungjawabkan di hari Kemudian.
Perbuatan manusia yang pertama kali dihisab, ialah:
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Suatu (sengketa) di antara manusia yang pertama kalo dituntaskan (pada hari Kiamat) adalah soal pembunuhan,” (HR Bukhari dan Tirmizi).
Dalam hadis di atas menjelaskan bahwa perbuatan yang pertama kali di pertanggungjawaban ialah kasus pembunuhan.
Dari Imam an-Nasa’i, “Amalan yang pertama kali dihitung pada diri seorang hamba adalah Shalat, sedangkan perbuatan yang pertama kali diadili adalah pembunuhan,”.
Hal ini sudah jelas bahwa amalan yang pertama dipertanggungjawabkan ialah Shalat, dan perbuatan yang pertama kali diadili ialah pembunuhan. Sungguh celakalah orang yang melakukan pembunuhan di dunia.
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang dibunuh (di hari Kiamat) akan datang bersama orang yang membunuhnya, sedangkan ubun-ubun dan kepalanya serta urat lehernya masih berlumuran darah sambil berkata, ‘Tuhan, orang inilah yang telah membunuhku,’ sehingga ia mendekat pada ‘Arsy,” (HR Tirmizi).
Perbuatan manusia yang pertama kali dihisab, ialah:
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Suatu (sengketa) di antara manusia yang pertama kalo dituntaskan (pada hari Kiamat) adalah soal pembunuhan,” (HR Bukhari dan Tirmizi).
Dalam hadis di atas menjelaskan bahwa perbuatan yang pertama kali di pertanggungjawaban ialah kasus pembunuhan.
Dari Imam an-Nasa’i, “Amalan yang pertama kali dihitung pada diri seorang hamba adalah Shalat, sedangkan perbuatan yang pertama kali diadili adalah pembunuhan,”.
Hal ini sudah jelas bahwa amalan yang pertama dipertanggungjawabkan ialah Shalat, dan perbuatan yang pertama kali diadili ialah pembunuhan. Sungguh celakalah orang yang melakukan pembunuhan di dunia.
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang dibunuh (di hari Kiamat) akan datang bersama orang yang membunuhnya, sedangkan ubun-ubun dan kepalanya serta urat lehernya masih berlumuran darah sambil berkata, ‘Tuhan, orang inilah yang telah membunuhku,’ sehingga ia mendekat pada ‘Arsy,” (HR Tirmizi).
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.