Tampilkan postingan dengan label Restoran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Restoran. Tampilkan semua postingan

Tugas Manager Operasional Restoran

No Comments
Restoran yang telah berkembang dan membuka beberapa cabang akan mulai membutuhkan kontrol atau pengawasan yang lebih baik. Hal ini disebabkan terkadang, supervisor di suatu cabang bisa saja tidak konsisten dalam melaksanakan tugas nya atau menurun kinerja nya karena suatu faktor tertentu. Untuk itulah perlu di angkat seorang manager operasional yang akan menghandle pengawasan atau kontrol terhadap kinerja para supervisor di cabang-cabang restoran yang ada. Selain bertugas melakukan pengawasan, apa saja kah tugas manager operasional restoran itu? dalam artikel ini saya akan menuliskannya untuk pembaca restofocus.



Beberapa tugas manager operasional adalah sebagai berikut :



1. Mengawasi kinerja supervisor  

Telah disebutkan di atas, bahwa tugas utama seorang manager operasional restoran adalah melakukan pengawasan terhadap kinerja supervisor di cabang agar selalu konsisten dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada nya sebagai penanggung jawab tertinggi di cabang. Untuk hal ini, manager operasional restoran harus secara rutin berkunjung ke setiap cabang untuk melakukan pengecekan atau pengawasan.


2. Memastikan terlaksananya program pusat

Program dari pusat yang telah disosialisasikan kepada semua cabang harus bisa berjalan dengan baik. Untuk itu, manager operasional restoran harus selalu melakukan check dan recheck sejauh mana suatu program dijalankan. Jika kemudian ditemukan kendala-kendala dalam pelaksanaan nya, maka manager operasional harus menyampaikannya kepada management pusat untuk kemudian dilakukan evaluasi terhadap program tersebut serta mendorong supervisor untuk lebih maksimal dalam menjalankan program tersebut.


3. Menyatukan persepsi dan cara pandang supervisor

Manager operasional harus bisa mempersatukan persepsi dan cara pandang semua supervisor cabang mengenai hal teknis dan non teknis pekerjaan dan semua keputusan atau kebijakan yang diambil oleh management pusat sehingga terjadi kekompakan dan tidak muncul gang, kelompok atau dinasty dalam lingkungan restoran yang bisa membuat perpecahan.



4. Memberikan motivasi kepada supervisor

Manager berkewajiban memberikan motivasi  yang kuat kepada semua supervisor untuk mencapai  target-target yang telah ditentukan. Manager operasional harus bisa merangkul semua supervisor yang tentu memiliki karakter yang berbeda. Untuk itu seorang manager operasional restoran haruslah memiliki jiwa leadership yang tinggi. Selain itu, manager operasional juga harus menjadi teladan yang baik.


5. Pusat koordinasi 

Manager operasional merupakan pusat atau titik temu koordinasi antara management, supervisor, dan karyawan. Apapun yang terjadi dalam lingkungan restoran haruslah diinformasikan kepada manager opersional, dan informasi apapun dari level management haruslah juga diketahui oleh manager operasional untuk kemudian diteruskan kepada semua supervisor dan karyawan.
Anda juga bisa membaca artikel : Crew Steward Bisa Menjadi Manager



Itulah beberapa tugas manager operasional restoran yang bisa saya tuliskan. Sebagai tambahan, manager opersional restoran harus lah dekat dengan owner atau level top management dan juga harus dekat dengan semua karyawan namun tetap dalam koridor professionalisme.



Demikian artikel tugas manager opersional restoran. Semoga bermanfaat.
http://www.restofocus.com/2015/03/tugas-manager-operasional-restoran.html

Tips & Trik Mengelola dan Menentukan Gaji Karyawan

No Comments

Anda baru memulai usaha? atau sudah lama membuka usaha tetapi selalu bingung karena selalu gonta-ganti karyawan karena banyak yang berhenti dan susah mencarinya lagi?  Dalam hal ini ada beberapa tips dan trik yang bisa anda lakukan agar tempat usaha anda terus berjalan.  Tips ini bisa cocok untuk anda yang membuka usaha menengah keatas, bagi usaha kecil biasanya cukup dikerjakan sendiri atau mengambil karyawan yang bekerja sambilan bukan kerja tetap karena tentunya memiliki keterbatasan dan kemampuan dalam menggaji karyawan.
Karyawan adalah aset terbesar dalam usaha kita, jika kita tidak mempunyai karyawan dengan kemampuan yang baik dan sesuai dengan bidang usaha kita maka sudah pasti kacau jugalah usaha kita.  Namun ternyata menjaga karyawan agar tetap betah dan terus bekerja di tempat usaha kita juga merupakan dilema yang juga susah bagi kita.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dan mungkin penyebab kurang betahnya suatu karyawan diantaranya :
  1. Gaji yang kurang memadai untuk kebutuhan hidupnya
  2. Pekerjaan yang ia geluti tidak sesuai bidangnya atau profesinya
  3. Tidak suka dengan manajemen tempat kerja atau ada masalah dengan pimpinan atau teman kerja
  4. Tidak menjamin masa depannya
  5. Ada lowongan kerja lain yang lebih besar gajinya dan menjamin masa depannya
  6. Gengsi pekerjaan
  7. Masalah pribadi
Semua faktor diatas adalah salah satu yang menyebabkan mengapa karyawan kurang betah atau berhenti dari pekerjaannya.  Namun sebenarnya point 1 yaitu gaji karyawan sangat memegang peranan penting dalam menyokong point2 lainnya kecuali point 5 dan 7.  Bila gaji yang ia dapatkan besar, maka sudah pasti ia merasa terjamin kehidupannya sehingga point2 lainnya tidak menjadi masalah baginya.
Namun, ini sebenarnya tergantung dari kemampuan usaha anda dalam menggaji karyawan anda.

Mengelola Karyawan

Berikut beberapa tips dan trik yang mungkin bisa anda coba dalam mengelola dan menggaji karyawan :
  1. Carilah karyawan yang sesuai dengan bidang kerja yang anda jalankan, bila anda sembarang dalam mempekerjakan karyawan maka sudah pasti anda bakalan repot karena harus mengajarinya lagi atau justru ia kurang mood dalam bekerja
  2. Rancanglah sistem kepangkatan dan gaji, sehingga karyawan memiliki jenjang karir yang menjamin masa depan kerjanya
  3. Pelatihan, adakan pelatihan ataupun kegiatan yang menambah wawasan bagi karyawan dan utamakan yang bersifat menjaga loyalitasnya dan keakraban sesama karyawan (misal pelatihan manajemen kepemimpinan, manajemen kelompok, dan penambahan wawasan lainnya)
  4. Tunjangan, berikan tunjangan selain gaji misalnya tunjangan makan dan keluarga
  5. Rewards, penghargaan sangat penting untuk memacu dan menjaga kinerja karyawan.. misal bila target tercapai maka karyawan mendapatkan bonus 1x gaji atau lebih dari itu, biasanya kalau kurang dari gaji pokok efeknya agak kurang.  Dan penghargaan lainnya yang non komisi misal gelar karyawan teladan, karyawan disiplin, dan gelar lainnya.. kalau bisa jangan hanya satu orang tetapi beberapa orang sehingga yang lain termotivasi dan merasa ada kesempatan untuk mendapatkan gelar, berikan fasilitas dan pujian yang luar biasa kepada yang diberi penghargaan sehingga semakin memberi efek yang baik.
  6. Masa aktif, hal ini dimaksudkan agar terjadi regenerasi pegawai dan menjaga kestabilan kinerja.. sehingga yang sudah tua harus pensiun dan diganti yang muda.
  7. Manajemen organisasi yang baik, misal harus ada bidang2 atau seksi dalam pekerjaan tertentu.
  8. Perlindungan, keselamatan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan akan lebih baik lagi bila diberikan tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja
  9. Menjaga silaturahmi antar karyawan termasuk pada keluarganya, jadikan karyawan benar2 merasa juga memiliki tempat kerjanya sehingga akan muncul kesetiaan pada tempat kerjanya.

Menentukan Gaji Karyawan

Gaji karyawan ditentukan dari beberapa hal diantaranya kepangkatan, masa kerja, kemampuan tempat usaha / perusahaan.  Kepangkatan dapat ditentukan dari riwayat pendidikan dan bidang yang diambilnya saat pertama masuk kerja.  Sebagai contoh saya mengumpamakan Toko Komputer yang memiliki rata2 omzet 25 juta perbulan.
Contoh :
Daftar Kepangkatan dan Gaji Pokok Toko Komputer SUSAHRUSAK
Klik Gambar untuk memperBESAR
Lulusan SD  kuning
Lulusan SMP  hijau
Lulusan SMA/SMK  biru muda
Lulusan D2/D3  ungu
Lulusan S1  biru tua
Lulusan S2  merah

Pelatihan

Kegiatan yang tak kalah penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (karyawan) diantaranya adalah pelatihan.  Pelatihan ditujukan untuk menambah wawasan karyawan.. Kegiatan pelatihan ini sifatnya diwajibkan, dengan cara menjadikannya sebagai salah satu syarat untuk naik pangkat tertentu atau menjabat jabatan tertentu.
Kegiatan lainnya yaitu buku wajib, dimana karyawan diwajibkan untuk membaca beberapa judul buku yang telah di referensikan tergantung bidang pekerjaannya.  Misal Teknisi, buku wajibnya tentang sistem operasi dan troubleshooting… kemudian ada juga majalah bulanan atau mingguan wajib misalnya majalah komputer.

Buat struktur dan Bidang Pekerjaan

Untuk memudahkan mengatur kerja karyawan maka perlu dibuat bidang pekerjaan… misal untuk contoh diatas CV. KOMPUTER KITA yang bergerak di bidang servis dan penjualan komputer :
-          Bidang Administrasi dan Umum, mengatur semua administrasi perkantoran, yang terdiri dari seksi keuangan (mengurus keuangan/kasir), seksi kepegawaian (mengelola karyawan termasuk pengadaan pelatihan dan penyusunan kebutuhan pegawai), seksi publikasi (mengatur promosi dan iklan), seksi persuratan dan inventaris barang (mengurus keluar masuk surat dan barang investasi kantor)
-          Bidang Servis, bertugas sebagai pelayanan servis semua perangkat komputer yang terdiri dari seksi Hardware (komputer, elektronik umum, printer) dan seksi Software (mengurus instalasi dan servis ringan/berat)
-          Bidang Penjualan, bertugas melayani pelanggan di bagian depan dan bertanggung jawab terhadap semua barang yang diperjual belikan, mengatur stock barang, dan garansi.

Selalu Mereview Kinerja Karyawan

Anda harus selalu melakukan review pekerjaan karyawan, bisa dengan mengadakan pertemuan atau rapat yang diadakan sebulan sekali atau tiap tri wulan.  Ini dimaksudkan agar tetap menjaga kualitas kerja karyawan, dan mengetahui problema tiap bidang.  Kita juga dapat menegur karyawan yang menurun kinerjanya atau melakukan kesalahan berulang.
Intinya jalankan bisnis anda dengan sungguh2 dan berhati-hati, selalu ingat bahwa karyawan adalah ujung tombak kesuksesan anda.
Semoga Bermanfaat.
Gaya & Sikap Kepemimpinan

Gaya & Sikap Kepemimpinan

No Comments
 
Sebagai penyelia restoran tentu harus siap menanggung risiko yang dihadapi. Penting dipahami bahwa bekerja di restoran tentu berbeda dengan bekerja di kantor. Usaha sektor jasa ini akan memaksa 80% waktu Anda untuk bekerja. Apakah ini hanya omong kosong? Jelas tidak, nyatanya bahwa bekerja di restoran tidak menjamin libur Anda teratur. Bahkan tidak jarang hari raya seperti Lebaran pun tetap bekerja. Bila Anda tidak memahami dan tidak menyanggupi risiko ini sebaiknya tidak bekerja di restoran.
Tidak hanya sebatas itu, mental bekerja di restoran perlu mengetahui hal-hal mendasar. Anda harus mengenal apa yang dijual dalam bisnis restoran, meliputi produk makanan dan minuman, pelayanan dan suasana.
Untuk memberikan kesan baik sebuah restoran kepada para pelanggan adalah melalui penampilan Anda. Penampilan rapi membuat siapapun nyaman melihat Anda. Diawali dari perawatan diri (personal grooming), antara lain, rambut rapi dan pendek (pria) & rambut selalu diikat (wanita), seragam bersih & rapi, bersepatu & berkaos kaki hitam, sepatu bersih & mengilap serta kaos kaki dicuci setiap hari. Begitu pula higiene pribadi, setidaknya kuku selalu digunting dua minggu sekali, dibersihkan tiap hari dan tidak menggunakan cat kuku (wanita). Jadikan pula hal ini sebagai kebiasaan, seperti mencuci tangan sebelum makan, jaga kebersihan lingkungan dan mengganti pakaian setiap hari.
Hal-hal dasar dan wajib tersebut perlu dimiliki bagi setiap staf restoran, terlebih penyelia. Harus bisa menunjukan bahwa Anda seorang penyelia restoran. Oleh sebab itu, perlu diketahui apa saja sikap dan perilaku yang harus diterapkan penyelia, antara lain:
- Bersikap tegas, sopan dan santun
- Mampu memberikan contoh yang baik
- Tidak bercanda selama bertugas
- Berbicara menggunakan bahasa yang baik
- Hindari komunikasi bahasa gaul dengan tamu
- Tidak menunjukkan perilaku aneh
- Tidak bersandar selama bekerja
- Tidak duduk-duduk selama bekerja
- Menghormati orang lain
- Bisa bekerja sama dengan teman kerja
- Tidak bermalas-malas dan tidak loyo
- Mempunyai motivasi kerja baik
- Tidak memaksakan kehendak
- Semangat dan riang bergaul
Mengapa sikap dan perilaku ini perlu diterapkan bagi seorang penyelia? Selain menjadi contoh atau teladan bagi bawahan, sikap dan perilaku tersebut membentengi Anda ketika melayani tamu/pelanggan. Sebenarnya siapa pelanggan Anda? Pelanggan Anda tidak lain adalah orang lapar yang mudah emosi dan mudah marah. Mereka datang ke restoran bertujuan untuk melepas lapar dan dahaga. Jadi, jangan heran bila mereka cenderung sensitif dan mudah marah.
Penyelia juga harus memiliki standar kerja yang menjadi acuannya. Setidaknya ada 14 poin yang menjadi standar kerja bagi seorang penyelia, antara lain:
1. Memahami peran dan fungsi sebagai pengawas
2. Membangun suasana kerja yang positif
3. Melaksanakan sikap kepemimpinan
4. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang baik
5. Menerapkan sistem kerja yang objektif
6. Memberikan pelajaran kepada bawahan
7. Membuat evaluasi hasil kerja bawahan
8. Memberi tugas yang jelas kepada bawahan
9. Member dorongan kepada bawahan agar bekerja lebih baik
10. Membuat keputusan dan mengatasi masalah di restoran
11. Membuat rencana kerja dan dilaksanakan bersama bawahan
12. Berpenampilan bersih dan rapi
13. Memperhatikan tamu yang datang
14. Bisa bekerja sama dengan semua teman kerja.
Memimpin bawahan menjadi tugas utama penyelia. Seorang penyelia harus mampu menyelesaikan masalah yang ada. Memberikan dorongan kepada bawahan, memotivasi, mempertimbangkan usulan dan ide yang mereka sampaikan. Penting diketahui bagi penyelia yakni tidak melakukan kritik kepada mereka.
Kemudian mulailah bekerja dengan etos kerja yang baik. Ada empat etos kerja yang diperlukan penyelia, antara lain ibadah, seni, amanah, dan pelayanan.
Jadikan kerja ini sebagai ibadah, yakni dilakukan dengan pengabdian total, sepenuh hati dan penuh cinta. Anggaplah kerja adalah seni dengan mencerminkan kebersihan, kerapian, kreativitas, inovasi, imajinasi dan keartistikan. Lakukan pekerjaan ini atas dasar amanah karena tanggung jawab terhadap jabatan, pelanggan, bawahan dan segala aset maupun fasilitas kerja. Kerja juga berarti melayani yakni memberikan pertolongan secara lugas dan ikhlas. Menjadi penyelia juga wajib memiliki jiwa sebagai pembina, pengayom, dan komandan yang tegas.
Manajemen Restoran yang Tepat

Manajemen Restoran yang Tepat

No Comments
Ketika Anda ingin mendirikan restoran maka manajemen restoran yang tepat perlu disiapkan dan diimplementasikan. Manajemen restoran ini mencakup hal-hal, seperti menentukan konsep restoran, manajemen sumber daya manusia (SDM), biaya dan pengeluaran, manajemen operasional dan strategi pemasaran.
Menentukan tipe restoran tentu saja menjadi hal mendasar dalam manajemen restoran. Hal ini akan menjadi wajah restoran Anda. Setidaknya ada empat tipe restoran, antara lain; fine dining, family restaurant, casual dining dan fast food restaurant.
Restoran dengan konsep fine dining memiliki karakter serba formal atau resmi. Kesan formal ditampilkan dari desain & atmosfer ruang restoran, pelayanan, menu hidangan yang lengkap, penyajian & tata cara makan, hingga busana resmi yang dikenakan oleh para tamu. Restoran fine dining ditujukan bagi tamu kelas atas yang menginginkan menu dan pelayanan mewah.
Lain halnya dengan restoran keluarga (family restaurant). Suasana yang ditampilkan tidak formal seperti restoran fine dining. Restoran ini lebih mengedepankan kenyamanan untuk dinikmati bersama keluarga. Tamu yang datang pun tidak dibebankan dengan busana yang resmi.
Sedangkan casual dining terkesan lebih santai ketimbang restoran fine dining maupun family restaurant. Restoran tipe ini bergaya santai dan banyak digandrungi kalangan anak muda. Mereka cenderung menyukai casual dining karena suasana yang santai dan menu hidangan yang simpel.
Selanjutnya restoran siap saji (fast food restaurant) justru lebih sederhana lagi ketimbang beberapa jenis restoran tersebut. Menu hidangan yang disajikan lebih terbatas, sederhana dan disajikan secara cepat. Pelayanannya lebih simpel karena pemesanan dan penerimaan hidangan melalui konter.
Jika Anda telah menentukan tipe restoran maka selanjutnya memilih konsep menu yang akan dijual. Tipe menu kontinental atau menu Eropa biasanya banyak diterapkan di coffee shop dan ordinary restaurant. Anda juga bisa menyuguhkan specialty menu seperti steak house, seafood dan vegetarian. Bahkan menu etnik seperti makanan Indonesia, Chinese, Japanese maupun Italian bisa dijadikan pilihan.
Bagian sumber daya manusia (SDM) sebagai penggerak restoran juga menjadi penentu keberlangsungan restoran Anda. Kenali masalah yang terjadi di sektor SDM. Umumnya problem yang terjadi, yakni SDM sering keluar, cepat pindah, ingin cepat naik jabatan, ingin mendapat gaji tinggi dan mudah digoda dengan jabatan.
Kemudian, apakah Anda mampu menghadapi masalah tersebut? Secara mental, Anda harus siap dan bersedia menghadapi masalah ini. Bagaimana pun juga yang dihadapi adalah bisnis makanan. Lalu, apakah Anda mau melayani mereka? Masalah ini juga terjadi di semua restoran, bukan hanya di restoran Anda. Seberat apapun masalah yang dihadapi terbatas hanya masalah manusia dan tentu saja ada solusi. Jadi, persiapkan diri Anda.
Selain masalah SDM, manajemen restoran juga tidak terlepas dari kontrol biaya (cost control). Kontrol biaya bagi owner, manajer, penyelia, chef maupun pemimpin di restoran sangat penting. Kontrol biaya adalah kunci menuju tercapainya keuntungan, kunci sukses menjalankan restoran dan kunci sukses bagi diri sebagai profesional.
Objektif utama dari kontrol biaya yakni menganalisa pemasukan & pengeluaran, menciptakan & membuat standar, menentukan harga jual makanan & minuman, mencegah pemborosan, mencegah kehilangan dan untuk informasi manajemen.
Kontrol biaya di restoran terkait dengan beberapa divisi, seperti purchasing, receiving, store room, kitchen dan service bar. Bagian ini kerap terjadi penyimpangan, beberapa penyebabnya yakni sistem administrasi kurang akurat, prosedur inventaris tidak efisien, lemahnya kontrol pendapatan, sistem store room kurang baik, menu kurang direncanakan, bagian receiving tidak berfungsi dengan baik, standar porsi & standar resep tidak terkontrol, terjadi pencurian, tidak ada pengontrol makanan (food controller) dan prosedur purchasing kurang baik.  
Kontrol biaya ini juga terkait dengan laporan laba-rugi atau profit and loss (P&L) statement. Laporan ini merangkum pendapatan, biaya dan persediaan. Selisih antara pendapatan dan biaya akan menentukan apakah restoran tersebut menuai keuntungan atau mengalami kerugian pada akhir suatu periode.
Langkah selanjutnya adalah menyusun strategi pemasaran. Langkah awalnya yakni mengamati pangsa pasar dan kebutuhannya, menyusun rencana kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengerahkan segenap faktor. Faktor-faktor ini dikenal dengan formula 4P’s, yaitu products, promotion, place dan price.
Salah satu cara strategis untuk identifikasi pangsa pasar sasaran di antaranya dengan melakukan riset terhadap kebutuhan, keinginan dan harapan calon pelanggan potensial. Kemudian, analisis trading area meliputi variabel geografis, demografis, psikologis dan behavioral akan memberikan gambaran peluang dan hambatan bagi rujukan strategi yang akan dilakukan. 
http://foodservicetoday.co.id/page/content/manajemen_restoran_yang_tepat/Beyond-The-Star