Home » All posts

Materi Brevet Pajak A & B
Materi Brevet Pajak A & B:
- Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
- Pajak Penghasilan Umum
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) A dan B
- Pajak Penjualan Barang Mewah
- Pajak Bumi dan Bangunan
- Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
- PPh Pemotongan dan Pemungutan
- Akuntansi Perpajakan
- Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak
- Pengisian SPT PPN & PPh Elektronik

Kewajiban Pengusaha Kena Pajak
Hak dan Kewajiban Pengusaha Kena Pajak (Pasal 3A Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000) :
Kewajiban PKP
| a. | Pengusaha yang telah wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak atau Pengusaha Kecil yang memilih menjadi Pengusaha Kena Pajak seperti tersebut diatas berkewajiban untuk : | |
| 1) |
Melaporkan usahanya (mendaftarkan perusahaannya) untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
| |
| 2) |
Memungut PPN/PPn BM yang terutang.
| |
| 3) | Menyetor PPN/PPnBM yang terutang (yang kurang dibayar) | |
| 4) | Melaporkan PPN/PPn BM yang terutang (menyampaikan SPT Masa PPN/PPn BM). | |
| b. | Pengusaha kecil yang menyerahkan Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak tidak wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak tetapi boleh memilih menjadi Pengusaha Kena Pajak atau tidak. Dengan demikian, atas penyerahan Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kecil tidak dikenakan PPN, kecuali jika Pengusaha Kecil tersebut memilih dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. | |
| c. | Apabila sampai dengan suatu bulan dalam satu tahun buku, peredaran bruto (omzet) Pengusaha telah melewati batasan Pengusaha Kecil, Pengusaha tersebut wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak, selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya. | |
| d. | Apabila dalam satu tahun buku peredaran bruto Pengusaha Kena Pajak tidak melebihi batasan Pengusaha kecil, maka Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan pencabutan sebagai Pengusaha Kena Pajak. | |
Hak PKP
| a. | Pengkreditan Pajak Masukan atas perolehan BKP/JKP |
| b. | Restitusi atau kompensasi atas kelebihan PPN |
Proses Pencabutan PKP :
| a. | Direktur Jenderal Pajak akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. |
| b. | Keputusan akan diberikan dalam jangka waktu 2 bulan sejak permohonan diterima. |
| c. | Jika Dirjen Pajak tidak memberikan keputusan dalam jangka waktu 2 bulan, maka permohonan tersebut dianggap dikabulkan dan keputusan pencabutan akan diberikan selambat-lambatnya 1 bulan setelah 2 bulan tersebut. |
Contoh :
PT A bergerak dalam bidang perdagangan garmen. Selain itu, PT A juga melakukan penyerahan jasa pengecetan gedung. Pada Masa September 2002, PT A melakukan pengecetan penjualan garmen s.d. September 2002 sebesar Rp 350.000.000,00 dan penyerahan jasa pengecetan gedung s.d. bulan September 2002 Rp 50.000.000,00. Dari kasus ini dapat dihitung Peredaran usaha PT A s.d. September 2002 adalah sebesar Rp 400.000.000,00 (87,5% penyerahan BKP). Jadi dalam hal ini PT A sudah berkewajiban melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak paling lambat akhir bulan Oktober 2002.
|
Langganan:
Komentar (Atom)


