Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan

Mekanisme Debet Dan Kredit

No Comments

Mekanisme Debet Dan Kredit


          Sebelum melakukan pembuatan laporan keuangan perlu adanya langkah-langkah yang harus dilakukan selain mendokumentasikan bukti transaksi juga harus menganalisis bukti transaksi. Nah cara menganalisis bukti transaksi menggunakan aturan mekanisme debet dan kredit akan kita pelajari, yuk kita lihat ulasan mengenai mekanisme debet dan kredit.
 

Pengertian Debet dan Kredit

         Debet berarti mencatat penambahan akun harta dan beban, juga pengurangan akun kewajiban, ekuitas, dan pendapatan.
Kredit berarti mencatat pengurangan akun harta dan beban, juga penambahan kewajiban, ekuitas, dan pendapatan.

Jadi kesimpulannya adalah; saldo normal akun harta dan beban berada pada debet, dan saldo normal akun kewajiban, ekuitas dan pendapatan berada pada kredit

Pengertian Mekanisme Debet Dan Kredit  

        Mekanisme debet dan kredit berupa aturan yang harus ditaati dalam pencatatan. Misalnya, debet harus selalu berada disisi kiri dan kredit harus selalu berada disisi kanan. Karena debet dan kredit berguna sebagai pencatatan baik penambahan maupun pengurangan seperti yang tertulis diatas, ada aturan-aturan seperti berikut:
           Apabila harta/beban bertambah, maka dicatat disisi debet, sedangkan transaksi yang menyebabkan pengurangan dicatat pada sisi kredit. Sebaliknya, untuk akun-akun seperti kewajiban, ekuitas dan pendapatan, jika bertambah maka dicatat disisi kredit, sedangkan berkurang pada sisi debet.

        Pendapatan menambah modal. Oleh karena penambahan modal dicatat sebagai kredit, maka penambahan pendapatan dicatat sebagai kredit juga. Beban mengurangi modal. Oleh karena oengurangan modal dicatat sebagai debet, maka penambahan biaya dicatat sebagai debet juga.       
               
            Untuk pengambilan prive, pengambilan ini dicatat sebagai debet, karena perkiraan ini dianggap sebagai mengurangi modal.  

D.    Aturan Pencatatan Dalam Bukti Transaksi Menggunakan Mekanisme Debet Dan Kredit


Berikut beberapa aturan untuk pencatatan transaksi.
1.      Pedoman mencatat untuk perubahan pada asset adalah: 
a.    Asset bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”.
b.    Asset berkurang (-) dicatat sebelah “Kredit”

2.      Pedoman mencatat untuk perubahan liability dan owner equity adalah: 
a.    Liability dan ownere quity bertambah (+) dicatat sebelah “Kredit”.
b.    Liability dan owner equity berkurang (-) dicatat sebelah “Debet”

3.      Pedoman pencatatannya untuk akun pendapatan adalah : 
a.    Pendapatan bertambah (+) dicatat sebelah “Kredit”.
b.    Pendapatan berkurang (-) dicatatat sebelah”Debet”.

4.      Pedoman pencatatan terhadap akun modal adalah: 
a.    Beban bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”.
b.    Beban berkurang (-) dicatat sebelah “Kredit”

5.      Pedoman pencatatan terhadap pengambilan prive adalah: 
a.    Pengambilan prive bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”
b.    Pengambilan prive bertambah (-) dicatat sebelah “Kredit”

Sebelum mengaplikasikan mekanisme debet dan kredit, perhatikan terlebih dahulu ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 


Akun
Bertambah
Berkurang
Saldo Normal
Harta
Debit
Kredit
Debet
Utang
Kredit
Debit
Kredit
Ekuitas
Kredit
Debit
Kredit
Pendapatan
Kredit
Debit
Kredit
Beban
Debit
Kredit
Debit






 

MENGARSIPKAN DOKUMEN TRANSAKSI

No Comments
MENGARSIPKAN DOKUMEN TRANSAKSI


a.   Pengarsipkan Dokumen
Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan. Fungsi pokok bukti transaksi yakni sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.

b.  Peralatan dalam Penyimpanan Bukti Transaksi
Dalam sebuah perusahaan terdapat peralatan yang membantu dalam pengelompokan dan penyimpanan bukti transaksi yakni :
1.  Mesin Penjilid, yakni mesin penjilid ini digunakan untuk menjilid dokumen
2.  Stapker, yakni alat ini terdiri dari penjepret (stapker) dan pembuka isi stapler
3. Pelubang Kertas, yakni pelubang kertas ini digunakan untuk melubangi pinggirin kertas agar dapat dimasukkan dalam map snelhecter
4.  Mesin Pemotong Kertas, yakni mesin ini digunakan untuk memotong kertas sesuai dengan ukuran yang kita inginkan
5.  Lemari Arsip, yakni tempat untuk menyimpan surat yang terdiri dari laci-laci secukupnya
6.  Rak Penyortir, yakni tempat arsip-arsip yang disortir sebelum dimasukkan ke dalam folder masing-masing

c.   Teknik Penyimpanan Bukti Transaksi
Teknik penyimpanan bukti transaksi yang dapat dilakukan adalah :
1. Sistem Abjad (alphabetic system) yaitu sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan abjad
2. Sistem Tanggal (chronological system) yaitu sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan hari, tanggal, bulan, dan waktu
3. Sistem Nomor (numeric system) yaitu sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan nomor atau angka
4. Sistem Wilayah (geographic system) yaitu sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan wilayah atau daerah

d.      Jenis Bukti Transaksi
Jenis bukti transaksi dapat dibedakan menjadi 2 yakni :
1. Bukti Intern, yakni bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan
2. Bukti Ekstern, yakni bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan

e.  Penyimpanan Bukti Transaksi Keuangan
Pada jurnal dan buku besar, transaksi yang sudah dicatat diarsipkan dengan pengelompokan sebagai berikut :
1. Kelompok dokumen penjualan kredit, untuk arsip faktur penjualan
2. Kelompok dokumen pembelian kredit, untuk arsip faktur pembelian
3. Kelompok dokumen penerimaan kas, untuk arsip bukti transaksi penerimaan uang (kas)
4.  Kelompok dokumen pengeluaran kas, untuk arsip bukti transaksi pengeluaran kas
5. Kelompok dokumen memorial, untuk arsip bukti transaksi lainnya (transaksi intern)

f.   Langkah-langkah Pengarsipkan Dokumen
1.      Dikelompokkan menurut jenis bukti transaksinya
2.      Menurut tanggal termuda
3.      Dipisahkan berdasarkan nama
4.      Disimpan dalam map
5.      Disimpan dalam lemari arsip
6.      Dipindahkan ke gudang arsip atau dimusnahkan

Modul 1 - Zahir Accounting: Pencatatan Kas Masuk atau Jurnal Umum dan Jurnal Baliknya

No Comments
Modul 1 - Zahir Accounting: Pencatatan Kas Masuk 

Kas dan Bank - Kas Keluar/Jurnal Balik (Zahir Accounting)

Pencatatan Penjualan pada Jurnal Umum dan Jurnal Baliknya








PENGERTIAN AKUNTANSI

PENGERTIAN AKUNTANSI

No Comments
PENGERTIAN AKUNTANSI

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa perusahaan. Akuntansi diperlukan baik dalam perusahaan besar maupun kecil sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi mengenai transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Dalam perkembangan jaman yang semakin pesat, transaksi perusahaan semakin kompleks dan informasi mengenai keuangan serta hasil operasi perusahaan makin dibutuhkan.
Tujuan dan Fungsi Akuntansi
Tujuan pokok Akuntansi adalah memberikan informasi keuangan dari suatu unit ekonomi. Fungsi akuntansi pada hakekatnya dibutuhkan oleh setiap unit kegiatan yang ada dalam masyarakat sebagai alat untuk mengawasi pendapatan dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatannya.
Fungsi akuntansi adalah :
1.     Menganalisa dan mencatat transaksi-transaksi perusahaan
2.     Meringkas catatan-catatan mengenai transaksi-transaksi perusahaan menjadi laporan keuangan
3.     Mengadakan interprestasi atas hasil-hasil transaksi perusahaan melalui analisa laporan keuangan.
Bidang-Bidang Dalam Akuntansi
Seperti dalam berbagai aktivitas manusia lainnya, maka akuntansi juga terdapat berbagai bidang pengkhususan yang meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Akuntansi Umum atau Akuntansi Keuangan
Digunakan pada aktivitas akuntansi secara menyeluruh dari suatu unit ekonomi. Fungsi ini menyangkut pencatatan transaksi-transaksi dari perusahaan atau unit ekonomi lainnya dan penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut.
2. Akuntansi Biaya
Merupakan bidang akuntansi yang menitik beratkan pada biaya. Terutama pada perusahaan-perusahaan industri. Biaya adalah faktor yang teramat penting dan rumit. Pada masa sekarang ini akuntansi biaya tidak hanya semata-mata membahas bagaimana mencatat biaya-biaya yang telah terjadi (biaya historis), tetapi juga meliputi masalah pengawasan biaya dan analisa biaya.
3. Akuntansi Pemerintahan
Adalah akuntasi yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah, baik pemerintahan dipusat maupun di daerah. Pengelolaan keuangan negara tidak dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan seperti halnya dalam perusahaan-perusahaan. Dalam bidang ini akuntansi berguna sebagai alat bagi pemerintah untuk menyelenggarakan pencatatan yang teratur atas penerimaan-penerimaan negara dan penggunaan dana-dana.

4. Akuntansi Perpajakan
Adalah  sebenarnya tidak merupakan suatu bidang khusus yang berbeda dengan akuntansi umum dan akuntansi keuangan. Satu-satunya masalah yang menjadi pusat perhatian dalam akuntansi perpajakan adalah penerapan aturan-aturan pajak yang berlaku dalam suatu negara di mana perusahaan berada, ke dalam pencatatan akuntansi perusahaan agar dapat di tentukan pendapatan yang akan dikenakan pajak.
5. Akuntansi Manajemen
Adalah merupakan penggabungan dari beberapa bidang akuntansi yang lain dengan tujuan agar informasi-informasi akuntansi yang lain dengan tujuan agar informasi-informasi akuntansi yang dihasilkan dapat diolah sedemikian rupa sehingga memberikan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen dibutuhkan agar informasi-informasi akuntasi dapat benar-benar berfungsi sebagai alat pembantu bagi manajemen.
6. Auditing (Pemeriksaan Akuntan)
Adalah merupakan suatu bidang dalam aktivitas yang berupa pemeriksaan secara independent atas akuntansi yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan. Pekerjaan pemeriksaan pembukuan ini adalah merupakan bidang pekerjaan Akuntansi Publik. Dalam hal ini akuntan mengadakan pemeriksaan terhadap catatan-catatan akuntansi yang merupakan dasar penyusunan laporan-laporan keuangan tersebut. Ukuran yang digunakan untuk menentukan kelayakan daripada laporan-laporan keuangan adalah bahwa didalam pencatatan akuntansi dan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan, perusahaan yang bersangkutan telah mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum dan dilaksanakan secara konsisten (ajeg) dari tahun ke tahun.
Orang yang melakukan auditing disebut Akuntan, akuntan di bagi menjadi dua :
a. Akuntan Publik
Fungsi dan tugasnya :
ü      Untuk melayani jasa akuntansi kepada masyarakat (auditing)
ü      Konsultasi management
ü      Mengurusi masalah pajak
b. Akuntan Intern
Bekerja dalam sebuah organisasi dan melakukan bagian akuntansi, bidangnya adalah
ü      Akuntansi Biaya
ü      Akuntansi Keuangan
ü      Akuntansi Manajemen (Keputusan)
ü      Penganggaran
ü      Akuntansi Materi
B. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
Akuntansi bukanlah tujuan hanya merupakan alat, yaitu alat untuk berkomunikasi tentang data keuangan suatu perusahaan atau suatu unit kegiatan kepada mereka yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan ini harus tahu informasi-informasi akuntansi, pihak-pihak tersebut anatara lain :
1. Pemilik Perusahaan
Setiap pemilik perusahaan harus tahu perkembangan perusahaannya dari tahun ke tahun. Informasi ini dipakai untuk menilai hasil-hasil yang dicapai pada masa lalu dan dapat pula dijadikan petunjuk mengenai apa yang mungkin dicapai di masa yang akan datang.
2. Manajemen
Akuntansi digunakan oleh manajemen sebagai suatu alat pembantu di dalam membuat perencanaan dan pengawasan terhadap operasi-operasi perusahaannya. Dalam arti luas akuntansi dapat membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengawasan melalu rencana organisasi dan memberikan wewenang dan tanggungjawab kepada orang-orang yang bekerja dalam perusahaan.
3. Kreditur atau Calon Kreditur
Para kreditur seperti Bank atau suplier barang, sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman (kredit) kepada suatu perusahaan biasanya akan meneliti dahulu keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan melalui laporan-laporan akuntansi perusahaan.
4. Pemerintah
Pemerintah juga berkepentingan terhadap akuntansi yang dilaksanakan oleh instansi-instansi misalnya instansi pajak. Laporan akuntansi dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengawasi pelaksanaan pemberian upah atau gaji kepada pegawai dan lainnya. Laporan-laporan akuntansi dari perusahaan-perusahaan dapat dijadikan sebagai sumber data statistik yang akan membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan tertentu.
5. Buruh
Buruh mempunyai kepentingan tersendiri atas laporan-laporan akuntansi perusahaan. Biasanya mereka diwakili oleh organisasi-organisasi atau serikat buruh misalnya dalam memperjuangkan adanya tingkat upah yang layak dan lain sebagainya.
C. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
Badan usaha di Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha ini dimiliki oleh satu orang yang biasanya merangkap sebagai manajer. Modal berasal dari orang tersebut dan menerima keuntungan dan menanggung sendiri kerugian perusahaan.
2. Badan Usaha Persekutuan
Badan usaha dimana  dua orang atau lebih bersekutu untuk menjalankan suatu usaha dengan memakai nama bersama. Modal dan Keuntungan dibagi rata sesuai perjanjian yang diberlakukan.
3. Badan Usaha Perseroan
Badan usaha yang modalnya terdiri atas modal saham. Para pemegang saham merupakan para pemilik perusahaan. Pemegang kekuasaan tertinggi adalah para pemegang saham, laba adalah menjadi hak para pemegang saham.
D. PRINSIP AKUNTANSI
Ada 3 macam prinsip akuntansi yaitu :
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (tiap tahun bisa berubah)
Dalam pencatatannya akuntansi tidak diperbolehkan dicampur adukkan antara perusahaanya, disendirikan setiap bagiannya.
2. Biaya sesungguhnya (The Real Cost)
Setiap transaksi yang terjadi di akuntansi yang di catat adalah benar-benar terjadi.
3. Prinsip Objektifitas
Dapat diperifikasi atau dapat dibuktikan dengan maksud setiap transaksi akuntansi dapat ditelusuri kebenarannya.
E. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan di sebut Aktiva. Hak terhadap kekayaan disebutPasiva. Hubungan antara Aktiva dan Pasiva dapat dinyatakan sebagai berikut :
Aktiva = Pasiva
Pasiva dibedakan atas dua golongan yakni : hak dari para kreditur (pihak luar yang mempunyai tagihan pada perusahaan) dan hak dari pemilik perusahaan. Hak dari kreditur : Hutang, hak pemilik :Kekayaan sendiri atau modal.
Apabila unsur pasiva dipecah atas hutang dan modal maka persamaan diatas dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai berikut yang lebih dikenal sebagai persamaan dasar akuntansi :
Aktiva = Hutang  + Modal
Pada umumnya hutang terlebih dahulu dari pada modal, hal ini disebabkan oleh kreditur mempunyai hak didahulukan terhadap kekayaan perusahaan dari pada pemilik perusahaan itu sendiri :
Aktiva – Hutang = Modal
F. LAPORAN – LAPORAN KEUANGAN
Laporan-laporan keuangan yang utama adalah Neraca dan Loporan Perhitungan Laba – Rugi.
Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan aktiva (kekayaan) , hutang dan modal dari suatu unit ekonomi pada suatu saat tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.
Laporan Laba – Rugi adalah suatu ikhtisar tentang penghasilan, harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi suatu perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
Laporan Laba – Rugi menggambarkan tentang penghasilan, harga pokok penjualan dan biaya-biaya dalam suatu periode akuntansi. Baik neraca maupun laporan laba – rugi menyangkut perubahan-perubahan yang terjadi atas modal selama periode akuntansi. Dan disebut Laporan Perubahan Modal.
Isi neraca pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu : Aktiva (kekayaan), Hutang dan Modal.
Aktiva adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan datang.
Aktiva dibagi menjadi dua yaitu Aktiva Lancar dan Aktiva Tak Lancar.
Aktiva Lancar adalah uang kas dan kekayaan lain yang mempunyai kemungkinan yang beralasan untuk dapat dicairkan menjadi kas.
Aktiva Lancar terdiri dari :
a)      Kas yaitu uang tunai, giro bank, check dan kertas-kertas lainnya yang dapat diterima oleh bank sebesar nilai nominalnya.
b)      Surat Berharga adalah terdiri atas saham dan obligasi serta jenis-jenis surat berharga lainnya yang dapat segera dijual. Sering disebut juga sebagai investasi jangka pendek.
c)      Pihutang Dagang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang tidak disertai dengan janji tertulis secara formal.
d)      Pihutang Wesel adalah suatu bentuk tagihan yang disertai dengan suatu janjiu tertulis secara formal untuk membayar sejumlah uang yang dinyatakan dalam surat tersebut.
e)      Pihutang Penghasilan adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang timbul dari penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi sampai saat penyusunan neraca belum diterima pembayarannya. Contoh : Pihutang Bunga, Pihutang Sewa, dll.
f)        Persediaan Barang adalah persediaan yang berupa barang-barang dagangan, barang setengah jadi atau barang jadi yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu.
g)      Persekot Biaya adalah pembayaran dimuka atas biaya-biaya yang telah dilakukan oleh perusahaan, seperti persekot bunga, persekot gaji, persekot sewa dan lain sebagainya.
Aktiva Tak Lancar adalah aktiva yang mempunyai masa pengunaan yang relatif panjang, dalam arti tidak akan habis dipakai dalam satu siklus operasi perusahaan.
Aktiva Tak Lancar dibagi menjadi 4  yaitu :
a)      Investasi adalah penanaman modal untuk jangka panjang yang biasanya diwujudkan dalam bentuk investasi dalam saham-saham atau obligasi dari perusahaan lain atau kekayaan lain.
b)      Aktiva Tetap adalah meliputi semua aktiva berwujud tidak lancar dan yang digunakan dalam operasi perusahaan. Antara lain :
ü      Tanah adalah tanah yang dimiliki dan digunakan dalam operasi perusahaan.
ü      Gedung adalah bangunan gedung yang dimiliki dan digunakan dalam kegiatan perusahaan.
ü      Mesin adalah semua mesin yang dimiliki perusahaan yang dipergunakan dalam operasi perusahaan
ü      Perlengkapan adalah adalah kursi, meja, lemari dan perlengkapan-perlengkapan semacam itu yang digunakan dalam opersai perusahaan.
ü      Kendaraan adalah segala jenis alat angkutan yang dimiliki perusahaan baik kendaraan biasa ataupun alat berat.
c)      Aktiva Tak Berwujud adalah aktiva-aktiva yang tidak mempunyai wujud fisik dan biasanya berupa hak yang mempunyai nilai bagi perusahaan. Hak-hak ini biasanya mempunyai jangka waktu tertentu. Misalnya hak paten, hak merek, lisensi dll.
d)      Aktiva Lain-lain adalah semua kekayaan perusahaan yang tidak dapat dikelompokkan kedalam aktiva-aktiva diatas.
Hutang adalah tagihan kreditur kepada perusahaan, merupakan kewajiban perusahaan yang timbul dari berbagai transaksi dan kegiatan perusahaan.
Hutang dibagi menjadi dua yaitu Hutang Jangka Pendek dan Hutang Jangka Panjang.
Hutang Jangka Pendek
a)      Hutang Lancar mencakup semua hutang dan kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun atau dalam suatu masa perputaran usaha.
b)      Hutang Dagang adalah suatu bentuk hutang lancar yang disertai dengan janji tertulis secara formal karena pembelian barang atau jasa
c)      Hutang Wesel adalah suatu janji tertulis yang dibuat perusahaan untuk membayar sejumlah uang kepada orang atau perusahaan lain pada waktu yang telah ditetapkan.
d)      Hutang Biaya adalah hutang yang timbul karena jasa-jasa yang diterima  dalam suatu periode misalnya hutang gaji, hutang bunga, hutang pajak dll
e)      Hutang Penghasilan adalah hutang yang timbul karena telah menerima pembayaran dimuka
Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban perusahaan yang jatuh temponya lebih dari satu tahun sejak tanggal pembuatan neraca.
a)      Hutang Hipotik adalah dimana peminjam harus memberikan jaminan yang berbentuk harta tetap seperti tanah, gedung dan sebagainya harta yang tidak bergerak.
b)      Hutang Obligasi adalah suatu janji tertulis untuk membayar pinjaman pada saat jatuh temponya ditambah dengan bunga yang akan dibayar secara teratur pada waktu-waktu tertentu.
Modal adalah kekayaan perusahaan yang diukur dengan menghitung selisih antara aktiva dikurangi dengan hutang.
Untuk mengetahui mudal maka dibuat Laporan Perubahan Modal
G. REKENING, JURNAL DAN POSTING
Rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkut-paut dengan aktiva, hutang, modal, penghasilan dan biaya-biaya. Tujuannya adalah untuk mencatat data-data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan . Kumpulan rekening-rekening disebut Buku Besar atau Ledger
Jurnal adalah catatan berupa pendebitan dan pengkreditan dari transaksi-transaksi secara chronologis beserta penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksi tersebut.
Kegunaan Jurnal :
a)      Merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh transaksi
b)      Alat pencatat yang memberikan gambaran secara kronologis.
c)      Mengeliminir kesalahan pencatatan
d)      Cukup ruang untuk mencatat keterangan.
Posting adalah memindahkan catatan yang telah dilakukan di dalam jurnal ke buku besar.